Arubby, teman-teman dan keluarganya biasa memanggilnya dengan panggilan Rubby, Rubby seorang gadis remaja kelas 11 SMA. Rubby sekolah disalah satu sekolah negeri favorit di Jakarta, dan mungkin Rubby beruntung karena bisa mendapatkan program IPA pada penjurusan kelas 10 waktu itu.
By, Mama besok pagi harus berangkat ke Malaysia. Mama harus meng-operasi beberapa orang disana, Mungkin sekitar satu minggu Mama disana, kamu hati-hati ya dirumah, kak Ardi akan nemenin kamu terus kok,dia lagi liburan semester.
Sms itu dari Mamanya, sudah biasa Rubby ditinggal pergi Mama dan Papa nya. Mama nya seorang dokter, Ia bangga dengan Mama nya. Sedangkan Papa nya adalah seorang dosen disalah satu Universitas di Australia. Rubby biasa tinggal dengan kakak lelaki nya, dia bernama Ardisha, tetapi biasa dipanggil Ardi. Ardi seorang mahasiswa di Universitas Indonesia, mahasiswa fakultas Teknik Industri.
“kak…kak Ardi!!!! bangun kenapa sihhh, gue sendirian nihhhh” teriak Rubby di depan pintu kamar kak Ardi. begitulah kak Ardi, kalau sudah tidur susah untuk bangun lagi.
“apaan sih dek, ganggu gue aja aaaah” jawab kak Ardi sambil membuka pintu kamarnya.
“tidurnya dikamar gue aja yuk, temenin gue ngerjain tugas…gue bete tau sendirian” pinta nya kepada kak Ardi
“waelah ribet banget sih, ayo deh buruan” turut kak Ardhi.
“asikkkkkkkkk makasih kakakku yang paling guanteng seluruh jagad raya” jawab Rubby sedikit merayu
“apa kata lo deh dek, ngantuk gueeeeeeeeeeeeee” sewotnya.
Kak Ardi memang sangat baik, Rubby sangat menyayangi nya.meskipun kadang-kadang dia adalah orang yang sangat Rubby benci karena kejahilannya.
***
Hari ini Rubby melihat ada sesuatu yang beda dari kak Ardi. tadi Rubby memergoki dia sedang berbicara ditelepon dengan seseorang, tetapi ini beda. Kak Ardi terlihat sedang menyembunyikan sesuatu. Rubby curiga dengannya.
“kak, ada apa sih? Kok kakak aneh gini, ga kaya biasa nya tau ga” sahut Rubby
“apaansih deeeek, sok tau lo ah, tadi gue lagi kebelet buang air, jadi gue aneh deh hahaha” jawabnya berbohong. Ya, Rubby tau dia sedang berbohong. Mata nya menunjukan dia sedang berbohong dengan adiknya yang sangat mengerti bagaimana sifatnya itu.
“kak, kalo ada apa-apa cerita sama gue yaaa, gue mau tau semua tentang lo. Jangan tertutup ya sama gue” pinta Rubby kepadanya
“apaansih deeeeeeeeeeek, lo tuh gatau apa-apa. Masih kecil gausah tau urusan anak gede okeeeeeeeeeeeee?” balas kak Ardi.
Ga biasanya kak Ardi seperti ini, dia selalu terbuka dengan Rubby. Tentang kehidupan cintanya, tentang persahabatannya,tentang kuliahnya, bahkan tentang dia kehabisan pakaian dalam di kost-annya pun Rubby tahu. Apa yang membuatnya berubah? Rubby tidak bisa tinggal diam, Rubby harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Sore ini Rubby melihat handphone kak Ardi sedang tergeletak di meja makan, kebetulan orang yang bersangkutan sedang berada di kamar mandi.
Rubby membuka inbox di handphone nya. Ada beberapa sms yang bernamakan Dr.Theodore . Ia membuka sms yang pertama
Iya, obatnya harus rutin diminum ya
Rasa curiga dihati Rubby bertambah setelah membaca sms itu. Rubby pun membuka sms yang terakhir
Begini Di, bukan saya tidak mau bantu. Saya akan berusaha sebisa mungkin untuk menyembuhkan kamu, tetapi saya pesimis. Tumor di otak kamu semakin besar dan sudah mulai menyerang syaraf
Baiklah, Ia mengerti. Kalau begini kejadiannya, Rubby merasa lebih baik mati lebih dulu sebelum kak Ardi. Rubby tidak mengerti apa yang ada di pikiran kak Ardi sehingga ia menutupi ini semua dari Rubby
***
Malam ini Rubby sengaja tidak keluar dari kamar untuk makan malam seperti biasanya, Rubby sedang marah dengan kak Ardi, marah besar. Bayangkan, dalam masalah hidup dan mati, dia masih bisa cuek dan santai dengan kesehatannya.
“dek, tidur lo? Turun yok makan, jangan sok-sokan diet deh..” sahut kak Ardi di depan kamar Rubby
Rubby sengaja tak menjawabnya, lagi-lagi kak Ardi berteriak. Berulang-ulang dia mengucapkan hal yang sama, mungkin akhirnya dia jengkel, dia buka pintu kamar Rubby , dan oh my god………..Rubby lupa mengunci pintu kamarnya.
“heh, lo kenapa sih gue panggilin ga jawab? Udah tuli kuping lo ya?” kak Ardi menghampirinya
“braaaak!!!” kak Ardi jatuh dari tempat tidur Rubby karena Rubby mendorong dengan tenaga yang dahsyat.
“udah deh kak gausah sok ngebutuhin gue lagi, gue rasa lo bisa hidup tanpa orang lain kak, lo kan paling hebat, paling jago, paling kuat!!!” bentak Rubby kepada kak Ardi
“apa-apaan sih lo ini dek? Lo kesambet ya? Jangan ngaco ah kalo ngomong hahaha” masih saja kak Ardi menganggap sepele.
“kenapa kak? Kenapa lo ga pernah mau cerita ke gue kalo lo punya tumor otak hah? Lo seneng ngeliat gue kehilangan satu-satu nya orang yang care sama gue? Jujur kak, gue ngerasa kalo orang tua gue tuh lo, bukan Mama atau Papa”
Kak Ardi bungkam
“kenapa lo diem kak? Lo sedih? Lo ngerasa bersalah? Iya kak emang lo salah… lo salah banget malah, ga usah minta maaf kak, karena gue juga gaakan maafin lo, ohiya abis ini gue mau kerumah Nenek, mulai malem ini dan seterusnya gue bakal tinggal disana, gue rasa lo udah ga butuh gue lagi”
Ucap Rubby sambil memasukan baju kedalam tas gembloknya.
Rubby melangkah meninggalkan kamarnya dengan membawa tas, Rubby turuni anak tangga satu persatu dengan tergopoh-gopoh
Ia memanggil pak Ujang supir keluarganya yang sedang berada di dapur, kemudian mobilnya melaju dengan cepat karena Rubby yang meminta untuk ngebut.
***
Sudah sekitar dua minggu Rubby tinggal di rumah neneknya, kak Ardi seringkali berusaha untuk menemuinya, tetapi Rubby menolaknya. Malam ini Rubby sedang merenung,
kemarin siang kak Ardi sms, dia berkata bahwa dia ingin dimaafkan oleh Rubby, dia bilang sisa waktu hidupnya hanya tinggal 1-2 bulan saja. Rubby tak peduli, itu toh hanya akal-akalan kak Ardi saja agar bisa bertemu dengannya, licik.
Rubby sangat benci hari Rabu, pelajaran pada hari ini sangat menjengkelkan. Bel pulang berbunyi, Rubby sudah menunggu pak Ujang dari 30 menit yang lalu, tapi tak juga ia datang.
“Rubby! Maaf ya nunggu lama” sapa seorang lelaki di hadapannya.
“ngapain lo kesini? Udah ah, gue mau balik naik angkot aja” balas Rubby sambil berjalan, langkahnya tertahan karena tangan kak Ardi menggenggam taangannya sangat kuat, Rubby berontak tetapi tidak berhasil, akhirnya dia berhasil memaksa Rubby untuk pulang bersamanya.
“By please maafin gue ya, gue kayak gini karna gue gamau bikin lo kepikiran, gue sayang sama lo By, selama ini lo bukan Cuma jadi adek buat gue, gue emang sengaja bikin lo benci sama gue, supaya pas gue mati nanti, gaada orang yang terluka atas kepergian gue, Cuma lo yang gue takutin. Gue takut lo patah semangat By” jelas kak Ardi dengan panjang dan lebar, Rubby tak menjawab sedikitpun kata-katanya.
Akhirnya, kami sampai di rumah nenek. Rubby tidak membiarkan dia masuk, Rubby menyuruhnya untuk langsung pulang.
Sesampainya di kamar, Rubby langsung menangis sampai tertidur.
***
Pagi ini Rubby dapat kabar dari pak Ujang bahwa kak Ardi masuk rumah sakit, ya, untuk kedua kalinya kak Ardi membodohinya. Sayangnya Rubby terlalu cerdik.
Sudah satu minggu setelah kabar dari pak Ujang itu, Rubby tidak mendengar kabar tentang kak Ardi lagi. Kak Ardi sempat beberapa kali, bahkan sering meng-sms dan meneleponnya tapi Rubby tidak pernah membalas dan mengangkatnya.
Setiap hari Jum’at sekolah Rubby masuk pukul 08.00, malam ini Rubby akan begadang, tetapi baru pukul 01.30 dini hari, Rubby sudah terkapar .
Rubby kaget mendengar handphonenya berbunyi kencang, Rubby tidak mengangkatnya, bahkan untuk melihat nama peneleponnya pun Rubby tidak mau. Ia rasa itu hanyalah orang-orang iseng. Berulang kali handphone nya berbunyi, Rubby tetap tidak angkat, setelah sekitar 10 menit handphone nya berhenti berbunyi, Rubby mendengar suara nenek nya mengetuk pintu , tapi Rubby fikir ia hanya melindur.
Rubby bangun pukul 06.30, Rubby memeriksa sekeliling rumah, tetapi hasilnya nihil. Sudah tidak ada orang disini, Rubby berjalan ke meja makan, baru saja Ia ingin melahap setangkap roti, Rubby melihat pesan di kertas kecil
“Rubby, Inalillahi wa inaillaihi roji’un…kak Ardi udah ngga ada,nenek ke rumah sakit, tadi malam nenek bangunin kamu tapi kamu nya ga bangun-bangun. Kalau kamu sudah bangun, langsung berangkat kerumahmu, kak Ardi akan dimakamkan nanti setelah solat jum’at”
Seketika Rubby langsung keluar rumah mencari taksi dan meluncur ke rumah nya. Ia melihat sudah banyak orang yang datang. Rubby melihat Mama-Papa sudah berada di depan jasad kak Ardi. Rubby memeluk jasad kak Ardi seakan-akan tidak ingin melepasnya.
Tante Mikha memberikan satu amplop kepada Rubby, itu surat dari kak Ardi, Rubby sempat berfikir, kak Ardi seperti korban sinetron yang membuat surat wasiat sebelum meninggal. Rubby membuka amplop itu dan mulai membacanya.
“RUBBY!!!!!! Sebenernya gue kangen banget sama lo By, lo si ah pake ngambek-ngambek segala. By, thanks ya thanks atas semua nya, gue gamungkin nyebutin satu-satu kenangna kita, gue udah tenang nih By, gue udah ngelepas rasa sakit di kepala gue. Maaf banget By, maaf atas semua nya, gue selalu doain lo kok. Lo juga doain gue ya, harus… semoga lo tetep jadi adek gue yang ceria, yang kuat, yang baikkkkk. Goodbye Arubby Nastria… makasih atas semua nya :’)”
Rest In Peace…
-Ardisha Nugraha-
Hanya satu kata yang bisa Rubby rasakan saat ini: Menyesal.
Dalam hati. Rubby berkata
“Maafin aku kak Ardi, selamat jalan. Aku selalu doain kakak dari sini. Makasih kakak udah berhasil jadi kakak terbaik buat aku, selamat jalan kak…aku akan berusaha mencari pengganti kakak, tapi sepertinya aku akan gagal. Kakak ga akan keganti sama siapapun….”
kenapaa namanya harus ardi si ngaa???
BalasHapusmantan ku itu.hahaha
ohahahaha maap maap aku gatau kaaaaaa
BalasHapus